KHUTBAH JUM'AT
-->
CIRI CIRI MANUASIA YANG MENDAPAT HIDAYAH ALLAH
Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah
Orang-orang yang mendapat hiadayah selalu berharap apa yang dilakukannya merupakan kebaikan-kebaikan. Kerinduan seorang untuk berbuat baik selalu tetap berkobar di dada setiap orang-orang yang mendapat hidayah Allah, karena mereka sadar bahwa kebaikan yang ia tebarkan kepada setiap orang akan menjadi kebaikan pada dirinya sendiri ( QS Al-An'am: 160)
Ma'asyiral muslimin Rahimakumullah
Orang-orang yang mendapat hiadayah selalu berharap apa yang dilakukannya merupakan kebaikan-kebaikan. Kerinduan seorang untuk berbuat baik selalu tetap berkobar di dada setiap orang-orang yang mendapat hidayah Allah, karena mereka sadar bahwa kebaikan yang ia tebarkan kepada setiap orang akan menjadi kebaikan pada dirinya sendiri ( QS Al-An'am: 160)
Artinya : “ Barang siapa membawa amal baik,maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya, dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat,maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya
Seringkali ketika kita melakukan amal kebaikan dihadapkan pada berbagai cobaan, godaan bahkan tantangan yang berat, sebagaimana cobaan yang ditimpakan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw ketika menyebarkan Islam baik di Mekkah ataupun di Madinah. Rasul banyak melewati pahit getirnya ujian dari Allah namun semuanya dilalui dengan lapang dada. Begitupun ketika kita melakukan kebaikan-kebaikan, rencana-rencana baik yang direncanakan secara individu ataupun secara kolektif / kelompok / organisasi, banyak menghadapi tantangan baik moril atau materiil.
Namun bagi manusia yang telah mendapat hidayah dari Allah, rintangan dan tantangan itu Insya Allah akan dihadapi dengan lapang dada dan tetap istiqomah dalam kebenaran. Seperti dalam Qur'an Surat Al-An'am : 125 yang artinya berbunyi : " Maka siapa yang dikehendaki Allah diberinya ia hidayah / petunjuk niscaya dilapangkan dadanya untuk menerima ajaran Islam dan siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sempit sukar, seolah-olah ia akan naik ke langit. Begitulah Allah meletakkan kekejian terhadap orang-orang yang tidak beriman."
Manusia yang mendapat hidayah, lapang dadanya. Ia siap menerima Islam dengan segala konsekuensi dan pengamalannya. Semua dilakukan dengan penuh kerelaan dan kenikmatan. Mereka lakukan shalat dengan nikmat, khusyu dan bahkan merasa kurang jika hanya melakukan shalat yang fardlu saja. Maka ia lakukan shalat sunnat muakkad dan shalat sunnat lail dan yang lainnya yang dianjurkan oleh Rasulullah.
Ia mengeluarkan zakat sesuai dengan perhitungan syariat Islam, bahkan ia tambahkan dengan infak dan shadaqahnya. Ia selalu berbagi kebahagiaan kepada sesama dan semua itu dilakukan dengan lapang dada dan penuh kesenangan dan kenikmatan mengharap ridha Allah.
Ia menuntut ilmu, menambah wawasan agama tak henti-henti dari hari ke hari, sehingga dengan ilmunya itu ia dapat menghadapi berbagai problem kehidupan secara bijak dan selalu memberi ketenangan dan keamanan bagi keluarganya dan lingkungan sekitarnya.
Semua itu dilakukan dengan kerendahan hati, tidak dilakukan dengan kesombongan dan merasa yang paling baik, terlebih merasa paling suci. Bahkan dalam kebaikan yang dilakukan hendaknya selalu beristighfar, memohon ampunan Allah dan selalu merasa kurang dalam berbuat kebaikan dibanding dengan kenikmatan yang telah Allah berikan.
Ma'asyiral Muslimin...
Seorang yang mendapat hidayah senang dan senantiasa melakukan ishlah, yaitu salah satu sifat orang beriman untuk mencari pemecahan masalah dalam mencari kebaikan bersama, walau terkadang ia harus berkorban dan mengalah.
Seringkali ketika kita melakukan amal kebaikan dihadapkan pada berbagai cobaan, godaan bahkan tantangan yang berat, sebagaimana cobaan yang ditimpakan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw ketika menyebarkan Islam baik di Mekkah ataupun di Madinah. Rasul banyak melewati pahit getirnya ujian dari Allah namun semuanya dilalui dengan lapang dada. Begitupun ketika kita melakukan kebaikan-kebaikan, rencana-rencana baik yang direncanakan secara individu ataupun secara kolektif / kelompok / organisasi, banyak menghadapi tantangan baik moril atau materiil.
Namun bagi manusia yang telah mendapat hidayah dari Allah, rintangan dan tantangan itu Insya Allah akan dihadapi dengan lapang dada dan tetap istiqomah dalam kebenaran. Seperti dalam Qur'an Surat Al-An'am : 125 yang artinya berbunyi : " Maka siapa yang dikehendaki Allah diberinya ia hidayah / petunjuk niscaya dilapangkan dadanya untuk menerima ajaran Islam dan siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sempit sukar, seolah-olah ia akan naik ke langit. Begitulah Allah meletakkan kekejian terhadap orang-orang yang tidak beriman."
Manusia yang mendapat hidayah, lapang dadanya. Ia siap menerima Islam dengan segala konsekuensi dan pengamalannya. Semua dilakukan dengan penuh kerelaan dan kenikmatan. Mereka lakukan shalat dengan nikmat, khusyu dan bahkan merasa kurang jika hanya melakukan shalat yang fardlu saja. Maka ia lakukan shalat sunnat muakkad dan shalat sunnat lail dan yang lainnya yang dianjurkan oleh Rasulullah.
Ia mengeluarkan zakat sesuai dengan perhitungan syariat Islam, bahkan ia tambahkan dengan infak dan shadaqahnya. Ia selalu berbagi kebahagiaan kepada sesama dan semua itu dilakukan dengan lapang dada dan penuh kesenangan dan kenikmatan mengharap ridha Allah.
Ia menuntut ilmu, menambah wawasan agama tak henti-henti dari hari ke hari, sehingga dengan ilmunya itu ia dapat menghadapi berbagai problem kehidupan secara bijak dan selalu memberi ketenangan dan keamanan bagi keluarganya dan lingkungan sekitarnya.
Semua itu dilakukan dengan kerendahan hati, tidak dilakukan dengan kesombongan dan merasa yang paling baik, terlebih merasa paling suci. Bahkan dalam kebaikan yang dilakukan hendaknya selalu beristighfar, memohon ampunan Allah dan selalu merasa kurang dalam berbuat kebaikan dibanding dengan kenikmatan yang telah Allah berikan.
Ma'asyiral Muslimin...
Seorang yang mendapat hidayah senang dan senantiasa melakukan ishlah, yaitu salah satu sifat orang beriman untuk mencari pemecahan masalah dalam mencari kebaikan bersama, walau terkadang ia harus berkorban dan mengalah.
"Sesungguhnya orang mu'min itu bersaudara, maka berishlahlah diantara kamu dan bertakwalah agar kamu sekalian dirahmati (QS Al-Hujurat : 10).
Gambaran seperti ini dapat diilustrasikan sebagai seseorang yang tidak ingin menang sendiri, jauh dari sifat feodalisme, arogansi, ingin selalu dihormati, selalu disanjung-sanjung karena suatu saat ia harus rela untuk mengalah dan berkorban demi kemaslahatan ummat.
Manusia yang mendapat hidayah tentu mereka berusaha menjauhi perbuatan ma'siat, dosa dan keji. Karena perbuatan dosa akan menutupi hidayah yang sedang dinikmati. Ketika ia lupa berbuat dosa/salah, maka ia tidak biarkan dirinya dalam kubangan dosa tersebut dan ia cepat-cepat bertaubat, memohon ampunan Allah Ta'ala (baca QS Ali Imron : 133).
Gambaran seperti ini dapat diilustrasikan sebagai seseorang yang tidak ingin menang sendiri, jauh dari sifat feodalisme, arogansi, ingin selalu dihormati, selalu disanjung-sanjung karena suatu saat ia harus rela untuk mengalah dan berkorban demi kemaslahatan ummat.
Manusia yang mendapat hidayah tentu mereka berusaha menjauhi perbuatan ma'siat, dosa dan keji. Karena perbuatan dosa akan menutupi hidayah yang sedang dinikmati. Ketika ia lupa berbuat dosa/salah, maka ia tidak biarkan dirinya dalam kubangan dosa tersebut dan ia cepat-cepat bertaubat, memohon ampunan Allah Ta'ala (baca QS Ali Imron : 133).
Artinya :Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang bertaqwa
Mereka yang mendapat hidayah Allah pasti hidupnya berbahagia, mendapat nikmat dari Allah di dunia dan di akhirat.
Ma'asyiral muslimin...
Hati orang yang mendapat hidayah dari Allah selalu siap diberi tausiah, bertaubat, dan beristighfar, sehingga dari hari ke hari terdapat peningkatan kualitas amal yang dilakukan karena mereka sangat lapang menerima ajaran Allah SWT.
Semoga kita termasuk dan dimasukkan oleh Allah ke dalam orang-orang yang mendapat hidayah Allah, yakni orang-orang yang:
1. Senang melakukan kebaikan
2. Selalu melakukan ishlah, walau harus berkorban
3. Selalu berusaha meninggalkan kema'siatan dan dosa.
Mudah-mudahan kita mendapat kenikmatan atas apa yang kita lakukan dari amalan-amalan yang sesuai dengan syariat Islam.. Aamiin..
Mereka yang mendapat hidayah Allah pasti hidupnya berbahagia, mendapat nikmat dari Allah di dunia dan di akhirat.
Ma'asyiral muslimin...
Hati orang yang mendapat hidayah dari Allah selalu siap diberi tausiah, bertaubat, dan beristighfar, sehingga dari hari ke hari terdapat peningkatan kualitas amal yang dilakukan karena mereka sangat lapang menerima ajaran Allah SWT.
Semoga kita termasuk dan dimasukkan oleh Allah ke dalam orang-orang yang mendapat hidayah Allah, yakni orang-orang yang:
1. Senang melakukan kebaikan
2. Selalu melakukan ishlah, walau harus berkorban
3. Selalu berusaha meninggalkan kema'siatan dan dosa.
Mudah-mudahan kita mendapat kenikmatan atas apa yang kita lakukan dari amalan-amalan yang sesuai dengan syariat Islam.. Aamiin..
Komentar
Posting Komentar