12 Kiat Jitu Agar Memenangkan Perlombaan

12 Kiat Jitu Memenangkan Perlombaan

Tidak ada seorang pun yang berharap gagal dalam perlombaan, meski sebagian orang mengatakan, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda." Semua orang ingin menang, walaupun ia baru pertama kalinya mengikuti perlombaan tersebut. Dan memang, semua orang punya hak yang sama untuk menang sebagaimana pula mereka punya peluang yang sama untuk gagal. Tidak ada keharusan kalah berkali-kali untuk menjadi juara, pun yang sudah berkali-kali juara bisa saja gagal dan terpinggirkan.

Tentang ini, saya belajar dari sebuah film yang sangat menginspirasi, "Akeelah and The Bee". Beberapa kali menonton film ini bersama murid-murid, seolah memberikan suntikan semangat baru pada saya. Tentang kegigihan untuk memenangkan sebuah perlombaan. Dari film ini pula saya menggali 12 kiat jitu untuk menjadi pemenang sejati.

1. Percaya Diri
    Inilah modal awal yang harus dimiliki oleh calon pemenang. Ya, percaya diri. Semula, Akeelah, sang tokoh dalam film Akeelah and The Bee tak memilikinya. Ia selalu merasa pesimis. Tapi sang guru meyakinkannya, bahwa ia punya potensi. Percaya diri adalah kunci pertama menuju kemenangan.

2. Tekun Berlatih
    Tidak ada seseorang yang tiba-tiba menjadi ahli tanpa proses latihan. Bahkan latihan yang ia lakukan terkadang harus menguras banyak energi dan waktu luangnya. Dengan banyak berlatih, seseorang akan semakin terampil sesuai bidang yang ia tekuni.

3. Motivasi
    Motivasi dari dalam diri sendiri dan dari lingkungan. Mungkin akan banyak hal yang membuat semangat menjadi lemah, tetapi teruslah cari cara untuk memotivasi diri agar bangkit saat malas atau jenuh menghampiri. Pancangkan tekad yang kuat, dekatkan diri dengan orang-orang yang mendukung dna menguatkan tekadmu itu.

4. Pelatih
    Bisakah kita memenangkan perlombaan tanpa seorang pelatih. Bisa, tapi mungkin akan terasa lebih sulit. Pelatih dalam hal ini tidak harus seseorang yang mengarahkanmu menjadi seorang hebat seperti Dr Larabee yang mengajari Akeelah mengeja kata-kata. Tetapi bisa pula seperti 5000 pelatih yang digagas Akeelah. Mereka adalah orang-orang biasa yang membantumu secara sukarela atau bahkan tanpa sengaja untuk melatih keahlianmu. Jaman sekarang, pelatih bisa berupa buku, internet, atau bahkan benda-benda mati yang ada di sekitarmu.

5. Yakin dan Optimis
     Mental inilah yang selalu dimiliki oleh para juara. Mereka selalu yakin bisa melakukan yang terbaik. Mereka optimis dan bahkan menginajinasikan dirinya menjadi pemenang jauh sebelum perlombaan dimulai. Mereka tahu bahwa dirinya punya hak yang sama untuk menang.

6. Tak Mudah Putus Asa atau Menyerah
    Sekali-dua kali mungkin akan hadir rasa lelah ketika berlatih dan merasa tidak ada perkembangan yang berarti. Lalu muncul rasa putus asa. Maka, sebisa mungkin segera enyahkan dalam diri.

7. Belajar dari Perlombaan Sebelumnya
    Selain mempelajari teknik-teknik para juara sebelumnya, kita juga belajar bagaimana perlombaan sebelumnya digelar. Bagaimana kemenangan itu bisa diraih. Tantangan terberat apa yang dihadapi oleh para peserta, dan seterusnya.

8. Tetap Tenang dan Santai
    Banyak orang yang gagal dalam perlombaan karena saat lomba berlangsung merasa tegang. Seperti saya dulu saat mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kabupaten. Saya yang seharusnya bisa menjawab pertanyaan dengan mudah, tiba-tiba menjadi gugup dan kehilangan kata-kata. Buanglah beban, nikmati perlombaan seperti mengunyah camilan.

9. Fokus
    Meski harus tetap tenang dan santai, tetapi fokus adalah suatu keharusan. Tanpa fokus, seorang peserta perlombaan tak akan bisa mengoptimal seluruh potensinya.

10. Berjiwa Besar dan Bersikap Sportif
      Dalam bagian akhir dari film Akeelah and The Bee, saat Dylan dan Akeelah bersaing untuk menjadi juara, ada sebuah adegan yang mengharukan. Ketika Akeelah diminta mengeja "Xanthosis" oleh juri, ia sengaja mengeja dengan salah padahal ia tahu ejaan yang benar. Ia ingat Dylan yang suatu ketika tan12 Kiat Jitu Memenangkan Perlombaan
 RAFIF AMIR   19.26.00  KIAT JITU

Tidak ada seorang pun yang berharap gagal dalam perlombaan, meski sebagian orang mengatakan, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda." Semua orang ingin menang, walaupun ia baru pertama kalinya mengikuti perlombaan tersebut. Dan memang, semua orang punya hak yang sama untuk menang sebagaimana pula mereka punya peluang yang sama untuk gagal. Tidak ada keharusan kalah berkali-kali untuk menjadi juara, pun yang sudah berkali-kali juara bisa saja gagal dan terpinggirkan.

Tentang ini, saya belajar dari sebuah film yang sangat menginspirasi, "Akeelah and The Bee". Beberapa kali menonton film ini bersama murid-murid, seolah memberikan suntikan semangat baru pada saya. Tentang kegigihan untuk memenangkan sebuah perlombaan. Dari film ini pula saya menggali 12 kiat jitu untuk menjadi pemenang sejati.

1. Percaya Diri
    Inilah modal awal yang harus dimiliki oleh calon pemenang. Ya, percaya diri. Semula, Akeelah, sang tokoh dalam film Akeelah and The Bee tak memilikinya. Ia selalu merasa pesimis. Tapi sang guru meyakinkannya, bahwa ia punya potensi. Percaya diri adalah kunci pertama menuju kemenangan.

2. Tekun Berlatih
    Tidak ada seseorang yang tiba-tiba menjadi ahli tanpa proses latihan. Bahkan latihan yang ia lakukan terkadang harus menguras banyak energi dan waktu luangnya. Dengan banyak berlatih, seseorang akan semakin terampil sesuai bidang yang ia tekuni.

3. Motivasi
    Motivasi dari dalam diri sendiri dan dari lingkungan. Mungkin akan banyak hal yang membuat semangat menjadi lemah, tetapi teruslah cari cara untuk memotivasi diri agar bangkit saat malas atau jenuh menghampiri. Pancangkan tekad yang kuat, dekatkan diri dengan orang-orang yang mendukung dna menguatkan tekadmu itu.

4. Pelatih
    Bisakah kita memenangkan perlombaan tanpa seorang pelatih. Bisa, tapi mungkin akan terasa lebih sulit. Pelatih dalam hal ini tidak harus seseorang yang mengarahkanmu menjadi seorang hebat seperti Dr Larabee yang mengajari Akeelah mengeja kata-kata. Tetapi bisa pula seperti 5000 pelatih yang digagas Akeelah. Mereka adalah orang-orang biasa yang membantumu secara sukarela atau bahkan tanpa sengaja untuk melatih keahlianmu. Jaman sekarang, pelatih bisa berupa buku, internet, atau bahkan benda-benda mati yang ada di sekitarmu.

5. Yakin dan Optimis
     Mental inilah yang selalu dimiliki oleh para juara. Mereka selalu yakin bisa melakukan yang terbaik. Mereka optimis dan bahkan menginajinasikan dirinya menjadi pemenang jauh sebelum perlombaan dimulai. Mereka tahu bahwa dirinya punya hak yang sama untuk menang.

6. Tak Mudah Putus Asa atau Menyerah
    Sekali-dua kali mungkin akan hadir rasa lelah ketika berlatih dan merasa tidak ada perkembangan yang berarti. Lalu muncul rasa putus asa. Maka, sebisa mungkin segera enyahkan dalam diri.

7. Belajar dari Perlombaan Sebelumnya
    Selain mempelajari teknik-teknik para juara sebelumnya, kita juga belajar bagaimana perlombaan sebelumnya digelar. Bagaimana kemenangan itu bisa diraih. Tantangan terberat apa yang dihadapi oleh para peserta, dan seterusnya.

8. Tetap Tenang dan Santai
    Banyak orang yang gagal dalam perlombaan karena saat lomba berlangsung merasa tegang. Seperti saya dulu saat mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kabupaten. Saya yang seharusnya bisa menjawab pertanyaan dengan mudah, tiba-tiba menjadi gugup dan kehilangan kata-kata. Buanglah beban, nikmati perlombaan seperti mengunyah camilan.

9. Fokus
    Meski harus tetap tenang dan santai, tetapi fokus adalah suatu keharusan. Tanpa fokus, seorang peserta perlombaan tak akan bisa mengoptimal seluruh potensinya.

10. Berjiwa Besar dan Bersikap Sportif
      Dalam bagian akhir dari film Akeelah and The Bee, saat Dylan dan Akeelah bersaing untuk menjadi juara, ada sebuah adegan yang mengharukan. Ketika Akeelah diminta mengeja "Xanthosis" oleh juri, ia sengaja mengeja dengan salah padahal ia tahu ejaan yang benar. Ia ingat Dylan yang suatu ketika tanpa sengaja memeberitahunya kata itu. Mengetahui itu, Dylan terkejut dan ia pun mengeja salah kata "Xanthosis" di hadapan para juri, karena ia tahu seharusnya Akeelah menang jika ia tidak mengalah.
      Meski keduanya punya hak untuk memenangkan perlombaan dengan mengeja secara benar, tapi keduanya telah menunjukkan lebih dari sikap jiwa besar dan sportifitas yang harus dimiliki oleh para juara sejati.

11. Cinta
      Mencintai bidang yang ditekuni untuk perlombaan adalah keniscayaan. Seperti halnya juga menghadirkan cinta saat menjalaninya. Juga menebar cinta kepada orang-orang terdekat agar bisa menjalani perlombaan dengan tenang dan riang serta banyak mendapat dukungan yang menambah optimisme.

12. Doa
      Meski ditaruh di nomor pamungkas, namun inilah yang sangat menentukan dalam setiap menapaki kehidupan. Termasuk pula ketika mengikuti sebuah perlombaan. Doa adalah bentuk tawakkal setelah ikhtiar yang yang tanpa batas. Sayang, dalam film Akeelah and The Bee tidak ditunjukkan perihal poin ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ramadhan Kesempatan Membakar Dosa - dosa

PANTUN MELAYU PADA SAAT TEPUNG TAWAR